Jakarta – Vice President PT Chery Sales Indonesia (CSI), Harry Komara alias Harkam menyebut dengan yakin, merek mobil China cepat atau lambat akan menggantikan merek Jepang sebagai penguasa industri roda empat di Tanah Air.
Bahkan, menurut Harkam, proses peralihan tersebut sudah mulai terlihat sejak sekarang. Masyarakat Indonesia pelan-pelan mulai percaya dengan mobil-mobil buatan China.
“Jadi gini…, di bawah tahun 60-an, siapa yang menguasai pasar mobil di Indonesia? Eropa dan Amerika, kan? Kemudian Jepang datang. Sekarang udah 50 tahun (Jepang jadi penguasa mobil di Indonesia), jadi gantian (China) dong,” ujar Harkam, dikutip Senin (23/10).
Harkam menegaskan, dirinya tak asal dalam menyampaikan pernyataan tersebut. Kini, kata dia, mobil buatan China punya beberapa kekuatan utama, mulai dari harga yang murah, fitur yang mumpuni, hingga desain yang futuristis.
“Ini kalkulasi yang memungkinkan, siklus itu sekarang sedang terjadi. Jadi (China) pasti (menggeser Jepang dari raja otomotif di Indonesia),” ungkapnya.
Bukan hanya itu, kekuatan merek China juga terdapat pada mobil listriknya. Sebab, ketika produsen asal Jepang dan Eropa membanderol cukup tinggi kendaraan tersebut, merek China justur mampu menghadirkan solusi lain dengan harga yang jauh lebih murah.
“Bayangin kalau pakai hitungan 10 merek (China) yang main (di pasar elektrik). Ambil masing-masing 2,5 persen, jadi total 25 persen. Sakit gigi tuh yang lain,” ungkapnya.
Lebih jauh, Harkam menjelaskan, di beberapa daerah di Indonesia tingkat kepercayaan terhadap mobil buatan China sudah sangat tinggi, terutama di Pulau Sumatera seperti Batam. Dia yakin, ke depannya, kota-kota lain akan berada di tingkat kepercayaan yang sama.
Menurut data Gaikindo, China hanya menempatkan satu perwakilan di daftar 10 merek mobil terlaris sepanjang September 2023, yakni Wuling. Namun, Chery pelan-pelan naik dengan menempati urutan ke-11. (Sumber : detikoto)