Bawaslu Lampung Hadiri Rakornas Strategi Komunikasi Krisis Pada Pemilihan Serentak Tahun 2024

 

JAKARTA – Menjelang pelaksanaan Pemilihan Serentak Tahun 2024, Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (BAWASLU RI) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) untuk membahas Strategi Komunikasi Krisis dalam menghadapi berbagai potensi permasalahan yang dapat timbul selama proses Pilkada.

Anggota Bawaslu Lampung Ahmad Qohar menyoroti pentingnya kesiapan menghadapi krisis komunikasi yang mungkin terjadi akibat beredarnya isu hoaks, kampanye hitam, dan meningkatnya aduan masyarakat selama periode kampanye.

Ia menegaskan bahwa penyamaan persepsi di antara seluruh pihak yang terlibat dalam BAWASLU sangat krusial. Hal ini bertujuan untuk menjaga kepercayaan publik terhadap proses pengawasan pemilu serta memastikan kredibilitas lembaga tetap terjaga di tengah gempuran informasi yang tidak selalu benar.

“Krisis komunikasi menjadi salah satu tantangan besar yang harus dihadapi. Kita perlu menyatukan persepsi untuk dapat menangani setiap masalah yang muncul, terutama terkait hoaks dan kampanye hitam. Hal ini akan membantu kita menjaga kepercayaan masyarakat,” kata Qohar saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Strategi Komunikasi Krisis pada Pemilihan Serentak Tahun 2024, di Jakarta, Selasa (24/09).

Menurut Qohar pentingnya kesiapan menghadapi segala bentuk krisis, baik yang diprediksi maupun tidak. Menurutnya, strategi komunikasi krisis harus segera diterapkan, mengingat kampanye untuk Pemilihan Serentak 2024 akan dimulai pada 25 September 2024. Ia mengingatkan bahwa krisis bisa muncul dari berbagai arah dan situasi yang tidak terduga, sehingga diperlukan manajemen krisis yang komprehensif.

“Strategi komunikasi krisis harus mencakup seluruh potensi permasalahan, termasuk yang belum bisa diprediksi. Kesamaan persepsi di internal Bawaslu menjadi kunci untuk merespon setiap peristiwa kritis dengan cepat dan tepat,” Qohar

Selain itu, Qohar menjelaskan pentingnya manajemen krisis yang baik. Proses ini meliputi identifikasi awal terhadap setiap permasalahan yang mungkin timbul, serta kesiapan dalam merespons dengan langkah-langkah yang efektif dan tepat sasaran. BAWASLU harus mampu menanggapi setiap peristiwa kritis yang berpotensi memengaruhi jalannya pilkada secara keseluruhan.

Lebih Lanjut, Ia berharap Rakornas ini dapat menghasilkan langkah-langkah strategis yang konkret dalam menangani berbagai tantangan komunikasi selama Pemilihan Serentak Tahun 2024. Dengan adanya penyamaan persepsi dan manajemen krisis yang baik, BAWASLU optimis bahwa proses pengawasan pemilu akan berjalan lancar, transparan, dan dapat menjaga kepercayaan publik.

“Pemilihan Serentak 2024, yang akan melibatkan seluruh wilayah Indonesia, diproyeksikan sebagai salah satu perhelatan demokrasi terbesar di tanah air. Oleh karena itu, kesiapan dalam menghadapi setiap tantangan, termasuk tantangan komunikasi, menjadi sangat penting untuk memastikan keberhasilan proses demokrasi tersebut,” Tutup Qohar.

Kegiatan tersebut di buka oleh Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenti secara daring, dan dihadiri Koordinator Divisi yang membidangi Kehumasan Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia. (Rilis)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *